Get this widget!

Senin, 29 Maret 2010

Persediaan perpetual, Metode Rata-Rata

Metode Average-Perpetual


Metode AVERAGE menghitung Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir dari penyusunan daftar mutasi atau perubahan persediaan. Harga Pokok Penjualan dihitung dengan menggunakan harga rata-rata dari berbagai harga pembelian persediaan dibagi dengan jumlah unit produk yang dimiliki. Dengan demikian harga pokok barang terjual diperoleh dengan mengalikan jumlah unit terjual dengan harga rata-rata dan barang yang masih belum terjual atau persediaan akhir dihitung dari jumlah persediaan dikalikan terhadap harga rata-rata tersebut.Dalam pencatatan INVENTORI PERIODIKAL AVERAGE, dan pada saat pembelian barang digunakan akun Persediaan Barang Dagangan (debet) dan utang usaha atau kas (kredit). Sedangkan pada saat penjualan dicatat sebagai kas atau piutang dagang sebelah debet dan penjualan sebelah kredit. Harga Pokok Penjualan dicatat sebelah debet dan Persediaan Barang Dagangan sebelah kredit, dicatat bersamaan pada saat terjadi penjualan. Akun Pembelian dalam sistem perpetual tidak pernah digunakan dan update data persediaan dilakukan secara otomatis pada terjadinya penjualan.

Ilustrasi :

Berikut data persediaan, pembelian dan penjualan pada CV Enggano selama tahun 2007 :

01/01 Saldo barang dagangan, 100 unit @ Rp. 1.000,- = Rp. 100.000,-
16/01 Dibeli barang dagangan, 550 unit @ Rp. 1.100,- =Rp. 605.000,-
12/02 Dijual barang dagangan, 300 unit @ Rp. 3.000,- = Rp. 900.000,-
14/04 Dibeli barang dagangan, 400 unit @ Rp. 1.175,- = Rp 470.000,-
20/06 Dijual barang dagangan, 600 unit @ Rp. 3.500,- = Rp.2.100.000,-
02/08 Dibeli barang dagangan, 250 unit @ Rp. 1.225,- = Rp. 306.250,-
25/10 Dijual barang dagangan sebanyak 325 unit @ Rp. 3.750,- = Rp 1.218.750,-
15/12 Dibeli barang dagangan sebanyak 65 unit @ Rp. 1.250,- = Rp. 81.250

Dengan data seperti itu dapat kita menyusun daftar persediaan dengan metode rata-rata sistem perpetual


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar