Get this widget!

Senin, 29 Maret 2010

Backflushing accounting

Backflushing Costing
Untuk beberapa kasus produksi adakalanya proses produksi berlangsung sedemikian cepatnya sehingga pencatatan akuntansi tradisional dirasakan tidaklah memadai lagi, karena selalu ketinggalan. Ketika akuntansi tradisional baru mencatat kejadian pembelian bahan baku padahal pada saat yang hampir bersamaan, produk yang sedang dicatat bahan bakunya itu sudah terjual dipasar sehingga menimbulkan masalah dalam pencatatannya.

Untuk menjawab persoalan tersebut, maka kemudian muncullah pendekatan akuntansi terbaru berupa penyingkatan aliran biaya perusahaan manufaktur yang dikenal dengan konsep Just in Time.Karakteristik Backflushing Costing:
• Bahan baku yang diterima dari pemasok, dicatat di debet akun RIP ( Raw and in Process )
• Penggunaan tenaga kerja langsung, dicatat di debet akun Harga Pokok Penjualan
• Komponen biaya bahan baku atas produk selesai di backflush dari RIP
• Komponen biaya bahan baku atas produk terjual di backflush dari Barang Jadi
• Diperlukan penyesuaian biaya konversi

Ilustrasi:
Pembelian bahan baku
Bahan baku diterima dari supplier Rp. 812.000
Jurnal :
D: RIP Rp. 812.000
K: Utang usaha Rp. 812.000

Penggunaan bahan tidak langsung Rp. 30.000
Jurnal:
D: Pengendali Overhead Pabrik Rp. 30.000
K: Perlengkapan Rp. 30.000

Beban gaji sebesar Rp. 320.000 dicatat dan dibayar
Jurnal :
D: Beban gaji Rp. 320.000
K: Utang gaji Rp. 320.000

Distribusi beban gaji dengan perincian : tenaga kerja langsung Rp. 50.000, tenaga kerja tidak langsung Rp. 90.000, gaji bagian pemasaran Rp. 100.000 dan gaji bagian administrasi Rp. 80.000.
Jurnal:
D: Harga pokok penjualan Rp. 50.000
D: Pengendali overhead pabrik Rp. 90.000
D: Pengendali beban pemasaran Rp. 100.000
D: Pengendali beban administrasi Rp. 80.000
K: Beban gai Rp. 320.000

Overhead pabrik yang lain meliputi : penyusutan Rp. 580.000 dan asuransi dibayar dimuka Rp. 18.000
Jurnal:
D: Pengendalian overhead pabrik Rp. 598.000
K: Akumulasi penyusutan Rp. 580.000
K: Asuransi dibayar dimuka Rp. 18.000

Overhead pabrik lain-lain meliputi: dibayar tunai Rp. 34.000 dan utang usaha sebesar Rp. 8.000
Jurnal:
D: Pengendali overhead pabrik Rp. 42.000
K: Kas Rp. 34.000
K: Utang usaha Rp. 8.000

Pengendali overhead pabrik dibebankan ke harga pokok penjualan
Jurnal:
D: Harga pokok penjualan Rp. 760.000
K: Pengendali overhead pabrik Rp. 760.000

Komponen biaya bahan baku atas produk yang telah selesai di backflush dari RIP:
Jurnal:
D: Barang jadi Rp. 809.000
K: RIP Rp. 809.000
catatan : RIP awal Rp. 40.200 + Rp. 812.000 - RIP akhir Rp. 43.200 = Rp. 809.000

Komponen biaya bahan baku atas produk yang terjual di backflush dari barang jadi.
Jurnal:
D: Harga pokok penjualan Rp. 805.400
K: Barang jadi Rp. 805.400
catatan: Barang jadi awal Rp. 168.000 + Rp.809.000 - Barang jadi akhir Rp. 171.600
= Rp. 805.400


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar