Get this widget!

Senin, 29 Maret 2010

By product- reversal cost method

Dengan reversal cost digunakan asumsi bahwa estimasi laba kotor dan estimasi nilai produk sampingan dibebankan ke produk utama. Sehingga biaya produksi produk utama menjadi semakin kecil karena ada hasil bersih yang diperoleh produk sampingan.
Disisi lain kita juga bisa memperoleh harga pokok di titik pisah batas dengan cara menghitung mundur, mulai dari harga jual pasar final dikurangkan dengan estimasi laba kotor dan harga pokok setelah titik pisah batas.Ilustrasi:
Rodeo,Co memproduksi satu produk utama dan dua produk sampingan, yaitu X dan Y.

====================Produk Sampingan=========
=========Poduk Utama====X======Y=====Total===

Penjualan==Rp.1.500.000==120.000==70.000==1.690.000

Biaya produksi :
Stlh ttk pisah=Rp.230.000===22.000==18.000===270.000

Sebelum titik pisah======================750.000

Beban Adm.&
Pemasaran===Rp.120.000===15.000==11.000===146.000

Laba yang diharapkan untuk Produk X dan Y sebesar 15% dan 10%.

Instruksi;
Berapakah biaya produksi untuk produk X dan Y sebelum titik batas dengan menggunakan reversal cost.

Biaya produksi:
Biaya produksi produk sampingan X
= Rp.120.000 - Rp.22.000 - Rp. 15.000 - (15%xRp.120.000) = Rp. 65.000

Biaya produksi produk sampingan Y
= Rp.70.000 - Rp. 18.000 - Rp. 11.000 - ( 10%xRp. 70.000) = Rp. 34.000


Perhitungan Laba Rugi produk sampingan X :

Penjualan===================Rp.120.000

HPP:
Sebelum titik pisah ==== Rp. 65.000
Setelah titik pisah ===== Rp. 22.000
Total Harga Pokok Penjualan====== Rp. 87.000
Laba Kotor===================Rp. 33.000
Beban Adm & Pemasaran=========Rp. 15.000
Laba Neto====================Rp. 18.000

Silahkan ANDA hitung berapakah laba/rugi untuk produk sampingan Y dan produk utama ?


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

2 komentar:

THANKS INFO NYA SANGAT BERMANFAAT
PERHITUNGAN LABA RUGi produk sampingan ada di mana ni min ?

kak kalo perhitungan laba kotornya itu dari mana yaaa

Posting Komentar